Pages

Saturday, 30 December 2017

Download Karya Ilmiah PTK



PTK dilakukan dengan diawali oleh suatu kajian terhadap masalah tersebut secara sistematis. Hal kajian ini kemudian dijadikan dasar untuk mengatasi masalah tersebut.

Dalam proses pelaksanaan rencana yang telah disusun, kemudian dilakukan suatu observasi dan evaluasi yang dipakai sebagai masukan untuk melakukan refleksi atas apa yang terjadi pada tahap pelaksanaan. Hasil dari proses refeksi ini kemudian melandasi upaya perbaikan dan peryempurnaan rencana tindakan berikutnya. Tahapan-tahapan di atas dilakukan berulang-ulang dan berkesinambungan sampai suatu kualitas keberhasilan tertentu dapat tercapai.
Dalam bidang pendidikan, khususnya kegiatan pembelajaran, PTK berkembang sebagai suatu penelitian terapan. PTK sangat bermanfaat bagi guru untuk meningkatkan mutu proses dan hasil pembelajaran di kelas. Dengan melaksanakan tahap-tahap PTK, guru dapat menemukan solusi dari masalah yang timbul di kelasnya sendiri, bukan kelas orang lain, dengan menerapkan berbagai ragam teori dan teknik pembelajaran yang relevan secara kreatif. Selain itu sebagai penelitian terapan, disamping guru melaksanakan tugas utamanya mengajar di kelas, tidak perlu harus meninggalkan siswanya. Jadi PTK merupakan suatu penelitian yang mengangkat masalah-masalah aktual yang dihadapi oleh guru di lapangan. Dengan melaksanakan PTK, guru mempunyai peran ganda : praktisi dan peneliti.
Classroom action research (CAR) adalah action research yang dilaksanakan oleh guru di dalam kelas. Action research pada hakikatnya merupakan rangkaian “riset-tindakan-riset-tindakan- …”, yang dilakukan secara siklik, dalam rangka memecahkan masalah, sampai masalah itu terpecahkan. Ada beberapa jenis action research, dua di antaranya adalah individual action research dan collaborative action research (CAR). Jadi CAR bisa berarti dua hal, yaitu classroom action research dan collaborative action research; dua-duanya merujuk pada hal yang sama.
Action research termasuk penelitian kualitatif walaupun data yang dikumpulkan bisa saja bersifat kuantitatif. Action research berbeda dengan penelitian formal, yang bertujuan untuk menguji hipotesis dan membangun teori yang bersifat umum (general). Action research lebih bertujuan untuk memperbaiki kinerja, sifatnya kontekstual dan hasilnya tidak untuk digeneralisasi. Namun demikian hasil action research dapat saja diterapkan oleh orang lain yang mempunyai latar yang mirip dengan yang dimliki peneliti.

Berikut Contoh PTK 

PENINGKATAN HASIL BELAJAR KIMIA LARUTAN
 MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL BERMEDIA MINDJET
 PADA SISWA KELAS XI IPA 1MAN 2 MAJALENGKA
TAHUN PELAJARAN 2016/2017

SATIMAN, S.Pd *)  


Abstrak : Kemudahan siswa dalam menerima pelajaran kimia termasuk salah satu kendala utama bagi penyampaian materi oleh guru. Maka media pembelajaran yang akan digunakan harus diintegrasikan dengan tujuan dan isi pembelajaran yang akan disampaikan. Tujuan penelitian disini adalah untuk menerapkan pembelajaran kontekstual bermedia mindjet pada mata pelajaran kimia untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Penelitian tindakan kelas ini bertujuan bahwa pada akhir siklus ke-2  :(1) sekurang-kurangnya 80 % siswa memiliki motivasi belajar kimia  dan aktif belajar kimia, (2) sekurang-kurangya 85 % siswa memiliki prestasi belajar kimia lebih 75 atau termasuk kategori B ke atas. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam dua siklus dengan tahap-tahap : planning, acting, obseving dan reflecting  yang saling berkesinambungan dan berulang dari Pra Siklus, siklus I dan siklus II.
Dampak penggunaan pendekatan kontekstual bermedia mindjet selama penelitian berjalan menunjukkan adanya peningkatan pemahaman materi kimia yang ditunjukkan perolehan hasil ulangan harian pra siklus, siklus I dan siklus II selalu mengalami perkembangan. Pada pra siklus nilai rata-rata 77,61 dengan ketuntatasan belajar 87,09 %, siklus I nilai rata-ratanya 78,77 dengan ketuntasan belajar 93,55 % dan pada siklus II nilai rata-ratanya 80,16 dengan ketuntasan belajar   96,77 % dengan menggunakan Kriteria Ketuntasan Minimal  75. Kenaikan nilai rata-rata ini menunjukkan daya serap cukup signifikan dan terjadi peningkatan prestasi belajar.
 
Kata Kunci : Pendekatan kontekstual, Media Mindjet, Hasil belajar kimia
Abstract: The ease students receive lessons in chemistry including one major obstacle for the delivery of content by teachers. So the learning media that will be used must be integrated with the objectives and learning content that will be delivered. The purpose of the research here is to apply contextual learning on the subjects of media mindjet chemistry to improve the quality of learning. This classroom action research aims that by the end of the 2nd cycle: (1) at least 80% of students have motivation to learn chemistry and chemical active learning, (2) lack of at least 85% of students have learning achievement more than 75 chemicals, including category B or above. Classroom action research was conducted in two cycles with stages: planning, acting, and reflecting the mutual obseving continuous and repetitive of the Pre-Cycle, cycle I and cycle II.
The impact of media use contextual approach mindjet during the study runs show an increase in understanding of chemical materials which are shown daily tests pre-acquisition results of the cycle, the cycle I and cycle II always experiencing growth. In the pre-cycle average value of 77.61 with 87.09%  learning completeness, I cycle the average value of 78.77 with 93.55% and mastery learning in cycle II, the average value of 80.16 with learning completeness 96, 77% by using the thoroughness Minimum Criteria 75. The increase in the average value shows a significant absorption and an increase in learning achievement.
 
Keywords: contextual approach, Media Mindjet, results of studying chemical

 

No comments:

Post a Comment

Chemystry

CARA DAFTAR DIGITAL EXCHANGE

Sahabat Digitalexchange. Berikut langkah-langkah untuk membuat akun di digitalexchange • Klik dulu ⟹  di sini       maka akan tamp...

Blog super